Gorontalo, 12 Agustus 2017. PKA (Pengenalan Kegiatan
Akademik), merupakan sebuah kegiatan yang nantinya menjadi wadah bagi mahasiswa
baru untuk bisa mengembangkan pengetahuan mereka khususnya dalam skala akademik
kampus, dan Pengenalan Kegiatan Akademik (PKA) juga nantinya menjadi teknik
pendekatan baru dari Perguruan Tinggi terhadap mahasiswa dan mahasiswi baru.
Pengenalan kegiatan akademik ini merupakan transformasi
dari “OSPEK”, yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya untuk menyambut mahasiswa/i
baru. Perbedaan dari PKA dan Ospek sendiri ialah tidak adanya “penggodokan/perpoloncoan”. Dan hal ini
dijamin oleh bagian akademik yang melaksanakan PKA tersebut.
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) dan Sekolah
Tinggi Teknik (STITEK) yang merupakan Perguruan Tinggi dari Yayasan Bina Taruna
Gorontalo, yang menerapkan PKA (Pengenalan Kegiatan Akademik). Kegiatan PKA ini
sudah dilaksanakan oleh kedua Perguruan Tinggi ini dari tahun 2015.
STIA dan STITEK Bina Taruna Gorontalo sendiri, lebih memilih PKA
sebagai sambutan bagi mahasiswa baru ketimbang OSPEK. Karena alasannya PKA
sendiri merupakan suatu kegiatan yang efektif untuk membangun kedekatan
terhadap mahasiswa baru, dan hal ini terbukti dengan berkelanjutannya kegiatan
ini dari tahun 2015 sampai tahun 2017 dengan respon yang sangat antusias bagi
kebanyakan mahasiswa baru, untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Gambaran Pengenalan Kegiatan Akademik
PKA yang dilaksanakan kedua Perguruan Tinggi ini, tiap tahunnya
mengangkat tema-tema yang berbeda. Pada tahun ini tema yang diangkat oleh STIA dan STITEK mengarah
pada penguatan seorang mahasiswa yang nantinya menjadi generasi penerus bangsa
yang memegang teguh tanggung jawab sosial seorang mahasiswa sebagai agen
perubahan.
Hal ini ditekankan oleh Yahya Antu, S. AB, selaku Ketua
Panitia PKA STIA dan STITEK Bina Taruna Gorontalo. “bahwa PKA ditahun ini temanya diarahkan kepada penguatan jati diri
bangsa sebagai seorang mahasiswa dan sebagai anak bangsa, bagaimana nantinya
mereka, tidak termakan isu-isu radikalisme dan terorisme. Dengan cara menumbuh
kembangkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan ini” ujar Yahya.
Dimana tema ini diangkat didasari oleh besarnya perhatian
dari kedua Perguruan Tinggi ini terhadap permasalahan sosial yang ada saat ini,
dimana nilai-nilai Pencasila itu mulai dilupakan oleh para genarasi bangsa. “tema ini didasari keprihatinan kita, bahwa
pada tahun-tahun belakangan ini nilai-nilai nasionalisme itu sudah mulai hilang
dimasyarakat. Sehingganya kami sebagai Panitia PKA pada tahun ini, berusaha
untuk mengenalkan kembali nilai-nilai Pancasila secara dini yang dimulai dari
tingkat Perguruan Tinggi” tegas Yahya.
Sebagai “dapur para
pemikir” Perguruan Tinggi sendiri,
tentunya mengemban tugas yang sangat besar untuk bisa menghasilkan para lulusan
yang kompeten dalam bidangnya dan juga memiliki rasa kecintaan terhadap negaranya.
PKA sendiri merupakan suatu alat bagi Perguruan Tinggi untuk mengawali tugasnya
dalam menghasilkan lulusan yang professional dan sudah pasti mencintai
negaranya sendiri.
Penulis : Misbahudin Djaba (Bang Not Name)
Penulis : Misbahudin Djaba (Bang Not Name)
*Segala Kebenaran Hanyalah Milik Tuhan Yang Maha Kuasa dan segala kekeliruan adalah milik kami, untuk itu yang mau Like atau Comment, Silahkan sertakan di bawah sini !!!
Post a Comment