Bone Bolango - Disetiap Perguruan Tinggi, bernaung manusia-manusia
pemikir yang dikenal dengan mahasiswa. Dalam menggali ilmu pengetahuan di
Perguruan Tinggi, seorang mahasiswa di kenalkan dengan yang namanya Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yang salah satu dari tiga Tri Dharma tersebut, ialah
pengabdian masyarakat.
Pengabdian
masyarakat tersebut secara sederhana dapat diartikan sebagai wujud pengabdian
seorang mahasiswa pada suatu masyarakat, baik dalam mengembangkan masyarakat,
memberdayakan masyarakat dan masih banyak lagi bentuk pengabdian yang dilakukan
seorang mahasiswa.
Untuk
mewujudkan pengabdian seorang mahasiswa kepada masyarakat, maka Perguruan
Tinggi menyediakan sebuah program yang wajib untuk diikuti oleh setiap
mahasiswa. Program itu dikenal dengan sebutan KKP (Kuliah Kerja Praktek) atau
KKN (Kuliah Kerja Nyata), dan masih banyak lagi istilah lainnya yang mengacu
pada sebuah program pengabdian masyarakat.
Salah
satu contoh hasil dari program pengabdian masyarakat, ialah program KKP (Kuliah
Kerja Praktek) yang dilakukan secara bersama dari dua Perguruan Tinggi di
Provinsi Gorontalo. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna dan
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna. Di Desa Tunggulo Selatan, Kecamatan
Tilongkabila, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Usai
kegiatan pelepasan mahasiswa KKP pada tanggal 10 September 2107, dari kedua
Perguruan Tinggi tersebut, Usman Antu selaku Kepala Desa Tunggulo Selatan saat
diwawancarai, beliau mengatakan “harapan
saya untuk kedepan, seandainya saja program ini (KKP) masih ada untuk
tahun-tahun kedepan, saya berharap Desa Tunggulo Selatan menjadi bagian dari
pelaksanaan program tersebut”.
“karena mereka (mahasiswa KKP) ini tidak
kenal lelah, sampai siang malam masih bekerja, dan bahkan waktu itu sempat ada
kegiatan didusun sebelah, mereka turut berpartisipasi sampai jam dua malam
untuk mempersiapkan kegiatan tersebut” ujar
usman.
Karena
menurut masyarakat Desa dengan adanya mahasiswa KKP ini, mereka lebih terbantu
untuk mengembangkan potensi di Desa tersebut dan juga menggali minat dan bakat
dari anak-anak yang nantinya akan menjadi motor penggerak pembangunan desa
tersebut.
Dalam
pelaksanaan KKP juga mahasiswa merasa terbantu dengan adanya partisispasi dari
Pemerintah Desa dan Karang Taruna yang turun tangan dalam menjalankan
program-program dari mahasiswa. “selama
masa KKP sendiri, tidak pernah ada hambatan, karena Pemerintah Desa selalu
membukakan pintu bagi kami, baik siang dan malam untuk bertanya” tegas
Yusiran, salah satu mahasiswa peserta KKP. Dalam hal ini seakan memberikan
penggambaran bahwa, harapan dari masyarakat Desa sangat besar kepada mahasiswa,
yang notabene sebagai salah satu unsur pembangunan yang tidak bisa dipandang
sebelah mata peranannya.
Goresan : Misbahudin Djaba
Untuk yang mau Like atau Comment, Silahkan sertakan di bawah sini !!!
Post a Comment