Kota Pusaka mendorong kemitraan antara Pemerintah Kota/Kabupaten, Masyarakat, dan Perguruan Tinggi, serta Dunia Usaha.
(Panduan Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka: Piagam Pelestarian Kota Pusaka)
![]() |
(Sekda Kota Gorontalo saat membuka Kegiatan FGD/Sumber: Misbahudin Djaba) |
Gorontalo- Dalam Piagam Pelestarian Kota Pusaka menjelaskan: “Kota Pusaka adalah Kota atau Kabupaten yang mempunyai aset pusaka yang unggul berupa rajutan pusaka alam dan pusaka budaya yang lestari yang mencakup unsur ragawi (artefak, bangunan, dan kawasan dengan ruang terbukanya) dan unsur kehidupan, ekonomi, dan sosial budaya”.
Kota Gorontalo sebagai salah satu kota yang memiliki potensi untuk menjadi Kota Pusaka, memiliki situs sejarah yang beragam. Salah satunya adalah Masjid Hunto, sebuah bangunan yang memiliki nilai historis dan juga menjadi salah satu “ikon” Kota Gorontalo yang dikenal dengan Serambi Madinah.
Perencanaan Penataan terhadap Masjid Hunto pun mulai dilakukan, agar bisa memenuhi kriteria Kota Pusaka, dan menjadi potensi wisata sejarah di Kota Gorontalo. Selaras dengan harapan tersebut Pemerintah Kota lewat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Gorontalo bekerja sama dengan Perguruan Tinggi dalam hal ini Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo.
Realisasi dari kerja sama tersebut mulai terlihat saat pada Rabu (28/11/2018), Bappeda dan STITEK Bina Taruna Gorontalo melaksanakan FGD (Focus Group Discussion) tentang Penyusunan Konsep Penataan Kawasan Kota Pusaka Masjid Hunto. Kegiatan itu bertujuan untuk mengumpulkan masukan-masukan dari para peserta forum yang terdiri dari Budayawan, Perwakilan Cagar Budaya, Tokoh-tokoh Masyarakat, serta para Mahasiswa. Agar dapat memberikan masukan yang nantinya dapat memperbaiki DED (Detail Engineering Design) dan juga RAB (Rencana Anggaran Biaya), sebelum diajukan dalam penganggaran kepada Pemerintah Kota.
Seperti yang dijelaskan oleh Laila Ali selaku Kepala Bappeda Kota Gorontalo: “FGD ini adalah salah satu realisasi dari kerja sama yang dilakukan Badan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Gorontalo dengan beberapa Perguruan Tinggi, salah satunya adalah Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo”.
Keterangan yang disampaikan oleh Kepala Bappeda tersebut di benarkan oleh Moh. Imran yang menjabat sebagai Ketua STITEK Bina Taruna Gorontalo: “Kegiatan ini intinya adalah kerjasama, antara STITEK dan Bapeda Kota Gorontalo. Dalam forum ini kami berharap ada beberapa masukan yang bisa menyempurnakan DED dan RAB yang telah disusun, sebelum diajukan kepada pemerintah untuk dapat dianggarkan.
Sekda Kota Gorontalo, Ismail Majid saat ditemui seusai membuka FGD tersebut mengatakan: “Salah satu potensi sejarah yang kita miliki adalah Masjid Hunto yang didirikan oleh Sultan Amai, objek sejarah ini yang perlu untuk kita tata, agar nantinya menjadi situs wisata sejarah yang ada di kota Gorontalo yang, mampu menarik minat wisatawan”.
Kemudian Ia menambahkan, bahwa besar harapannya agar Perancangan tersebut bisa berhasil, serta beberapa masukan non teknis dapat ditampung dalam forum tersebut: “Pemerintah tidak bisa menutup diri, lewat forum ini kritikan dan saran harus ditampung semuanya. Pembangunan tidak hanya dilakukan secara teknis. Namun juga tentang perkembangan manusianya, yang saya harap forum ini, bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi tersebut”.
Dalam forum itu, Moh. Imran menjelaskan Kawasan Religi Masjid Hunto nantinya akan dibangun beberapa fasilitas atau sarana penunjang yang bernuansa islami. Mulai dari Gapura, Islamic Park, Pedestrian Way, serta Handcraft Centre dan Kuliner Centre. Selain itu, Ia juga memaparkan Rekapitulasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS), yang sebesar Lima Belas Milyar Dua Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah.
Selepas FGD dilaksanakan Moh. Imran menjelaskan: “Dalam forum ini kami mendapatakan banyak masukan, yang dalam bentuk dokumen teknis, baik itu dalam bentuk arsitektural sampai rencana anggaran biaya”.
“Selepas ini, kami akan segera melakukan perbaikan baik dari DED dan RAB yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mempertimbangkan masukan-masukan yang diajukan oleh peserta forum. Insya Allah selepas itu, hasilnya akan langsung kami serahkan kepada Pemerintah Kota agar bisa dimasukkan dalam penganggaran. Insya Allah realisasi dari rencana anggaran paling lambat pada 2020 , jelasnya. (PM-BTG/MD)
Luar biasa...
Post a Comment