Sunday, 26 November 2017

Posted by MATRA MAHASISWA in , , | November 26, 2017 No comments
Sumber : Dok. Pribadi

Bagi diriku yang sudah lebih berusia 22 tahun, ada saja yang ku rasakan di dalam hati yang resah dan bimbang. Mulai dari cinta yang nggak menentu, sampai masa depan yang sampai saat ini belum ada bayang-bayangnya. Mencapai pengharapan masa depan, rasanya diri ini belum memiliki segala kemampuan tuk perubahan.
Ketika hidupmu resah akan pilihan penuh akan cinta bergegaslah tuk menggapai jati dirimu yang sebenarnya
Tapi aku tak perlu merasa dipersulit, apalagi bimbang. Dengn menghadapi masa depan, aku terfikir dari diamku untuk segera merantau ke kota yang penuh segala pengharapan.

jadikan kesulitanmu menjadi temanmu dalam menggapai suksesmu

Merantau membawaku berada dilingkungan yang penuh pelajaran hidup baru, suasana yang baru sebelumnya membuat pilihanku terbuka lebar, dan begitu banyak cara pandangku untuk memperkaya wawasan dalam menjalani hidup meraih impian. Sering sekali aku bertanya dalam diri ini adakah hari yang cerah untuk dapat kulalui.

Kejarlah hari esokmu di seberang lautan menuju samudra bahagia

Agar bisa menjalani hari-hariku, aku harus bisa belajar beradaptasi dan bersikap tuk rendah hati, berubah dari apa yang telah ku perbuat, menjadikanku lebih kuat menyongsong hidup yang lebih baik.
Di setiap perjalanan hidup pasti ada pelajaran yang di jadikan penguat bagi prinsip hidupmu

Banyak hal yang ku alami di tanah rantau, rindu akan keluarga, sepih akan tawa dan kasih yang mereka berikan padaku. Sepertinya diri ini seakan bersalah dan berdosa telah meninggalkn segala rasa kesedihan yang dirasakan oleh seorang ibu. Pada awalnya yang kini telah jauh genggamannya dan pandangannya pada anaknya.

Di tanah rantau ku di tuntut untuk kreatif agr kebutuhanku bisa terpenuhi. Belajar untuk hidup hemat, belajar jujur, bisa menghargai orang laindan mampu membuat orang lain tertawa akan canda dari ku.

Dengan semua itu penglaman hidupku yang kian bertambah, aku jadi tak resah serta bimbang lagi dalam menghadapi masa depan kelak. Kemandirianku kini membuatku jauh dari orang tua, membuatku mau tak mau harus mmpu bertahan dalam hari-hari hidupku. Ketika masih dikampung halaman, aku belum mengerti apa itu berjuang akan masa depan, namun semenjak aku tinggalkan kampung halaman ku, semua akan terlihat dengan sendirinya, bagaimana perjuangan yang sebenarnya.

Jangan heran ketika kalian melihat temanmu kuliah sembari bekerja, demi bisa bertahan dalam pengharapan yang menjadi tujuan hidupnya. Degan merantau, kita juga bisa mencari kebenaran jati diri kita, yang sebenarnya.(PMB/Nawir)
“Kemandirian mengajarkanmu pada perjuangan mulia orang tuaku”







































Untuk yang mau Like atau Comment, Silahkan sertakan di bawah sini !!!

0 Komentar:

Search